Posts

Showing posts from August, 2016

Lawang Sewu Bangunan Sejarah Penuh Misteri

Image
Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman Belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Lokasinya yang berada di tengah kota memudahkan Lawang Sewu untuk di kunjungi, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi menuju arah Simpang Lima, Lawang Sewu sangat dekat dengan kawasan ini. Yang dari luar kota bisa mengunjungi tempat ini dengan menggunakan angkutan umum dari stasiun cukup bayar Rp 4.000 ambil rute Tugu Muda. Tiket masuknya seharga Rp 10.000 untuk masuk ke Lawang Sewu dan Rp 30.000 untuk masuk ke ruang bawah tanah cukup mahal karena kita akan ditemani oleh pemandu agar tidak tersesat. Lawang Sewu adalah sala

Gambang Semarang

Image
Tarian Gambang Semarang merupakan pembauran antara dua etnis, yaitu budaya Cina dan Jawa. Gambang Semarang telah memiliki nilai historis di kota Semarang, karena itu lazim pula apabila diangkat dan dilestarikan sebagai suatu karya seni tradisi kota Semarang yang mengandung nilai estetika serta nilai – nilai simbolik tradisional yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seni masyarakat Semarang pada khususnya yaitu dengan pertimbangan dapat mewujudkan sebuah karya seni yang dapat diterima sebagai sosok budaya kota pesisir Jawa Tengah. Satu hal yang menarik dari tata cara tradisi dan budaya masyarakat Semarang adalah adanya perpaduan dua unsur etnis dalam satu tradisi, ini dikarenakan di Semarang tidak hanya dihuni oleh masyarakat etnis Jawa, namun juga banyak masyarakat etnis Tionghoa yang bermukim disini. Maka, tradisi dan budaya di Semarang terlihat lebih cantik karena unsur Jawa Oriental yang begitu kental. Salah satu contoh budaya di Semarang yang terdapat unsur Jawa Orienta

TBRS Semarang

Image
Berdirinya taman budaya di setiap daerah selain menjadi salah satu tujuan wisata juga merupakan representasi ada atau tidak adanya seniman di kota tersebut. Jika di Jakarta terdapat pusat kebudayaan sekelas Taman Ismail Marzuki, di Yogyakarta terdapat Taman Budaya Yogyakarta, Semarang juga punya Taman Budaya yakni Taman Budaya Raden Saleh. Coretan-coretan tembok berupa seni mural dan grafiti makin memperkental aura seni di taman budaya ini. Banyak nilai-nilai yang ingin disampaikan dari coretan-coretan tersebut, seperti indahnya kebersamaan dalam kedamaian sampai pesan-pesan agar masyarakat mau mencintai dan melestarikan keberagaman Semarang. Dan disini pengunjung tidak dipungut biaya. Apa itu TBRS? Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) adalah taman wisata sekaligus pusat kesenian Semarang. Beralamat di Jalan Sriwijaya Nomor 29 di Semarang, lokasi taman ini terbilang strategis, meski tidak terletak persis di tepi jalan raya. Harus sedikit masuk ke belakang jika ingin merasakan b

Masjid Kauman, Masjid Kuno di Semarang

Image
Masjid Besar Kauman Semarang adalah sebuah Masjid yang berada di Semarang tepatnya masjid ini terletak di Jl. Alun-alun Barat Nomor 71 Semarang atau sebelah barat Pasar Johar Semarang. Sekarang Masjid Kauman atau Masjid Besar Semarang letaknya tidak lagi berada dalam wilayah Kampung (Kelurahan) Kauman, tetapi masuk dalam wilayah Kelurahan Bangunharjo Semarang Tengah. Masjid Kauman didirikan pada awal abad ke-16. Pendiri masjid itu ialah Kiai Ageng Pandanaran yang kemudian mendirikan masjid lagi di sekitar Bubakan, yang menjadi tempat kabupaten setelah hijrah akibat pemberontakan orang-orang China yang dikenal dengan Perang Semarang (1742).Masjid Kauman mengalami renovasi berkali-kali. Kiai Adipati Surohadimenggolo III, sebagai Bupati Semarang kala itu, mengganti masjid itu menjadi masjid yang lebih besar pada 1759-1760. Pembangunan itu diperingati dengan tiga buah inskripsi yang kini masih tertempel di gapura utama masjid yang bertuliskan huruf Jawa, Latin, dan Arab.Tulisan di p

Warak Ngendog, Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan

Image
Ada sebuah tradisi unik yang digelar di Kota Semarang untuk menyambut datangnya Bulan Ramadan. Karena khas dan telah berlangsung puluhan tahun, tradisi ini tentunya juga dinantikan para wisatawan yang ingin wisata ke Semarang untuk melihat langsung Dugderan yang hanya ada di Kota Lumpia ini. Rute yang biasa dilewati karnaval ini dari Balai Kota Semarang – Jalan Pemuda – Masjid Agung Semarang – Jalan Kartini – Jalan Jolotundo – Masjid Agung Jawa Tengah. Kata Dugder, berasal dari perpaduan bunyi dugdug, dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan derr. Sejarah Dugderan sendiri tidak lepas dari keinginan pemerintah pada masa itu untuk menyatukan berbagai perbedaan pendapat penentuan dimulainya bulan Ramadan. Adalah Pemerintah Kanjeng Bupati RMTA Purbaningrat yang memulainya pada tahun 1881. Sebagai penanda dimulainya bulan Ramadan pada waktu itu Kanjeng Bupati RMTA Purbaningrat menggelar acara penabuhan Bedug Masjid Agung dan membunyikan Meriam di halaman Kabupa