Gambang Semarang
Tarian
Gambang Semarang merupakan pembauran antara dua etnis, yaitu budaya Cina dan
Jawa. Gambang Semarang telah memiliki nilai historis di kota Semarang, karena
itu lazim pula apabila diangkat dan dilestarikan sebagai suatu karya seni
tradisi kota Semarang yang mengandung nilai estetika serta nilai–nilai
simbolik tradisional yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seni masyarakat
Semarang pada khususnya yaitu dengan pertimbangan dapat mewujudkan sebuah karya
seni yang dapat diterima sebagai sosok budaya kota pesisir Jawa Tengah.
Satu hal yang menarik dari
tata cara tradisi dan budaya masyarakat Semarang adalah adanya perpaduan dua
unsur etnis dalam satu tradisi, ini dikarenakan di Semarang tidak hanya dihuni
oleh masyarakat etnis Jawa, namun juga banyak masyarakat etnis Tionghoa yang
bermukim disini. Maka, tradisi dan budaya di Semarang terlihat lebih cantik
karena unsur Jawa Oriental yang begitu kental. Salah satu contoh budaya di
Semarang yang terdapat unsur Jawa Oriental ini adalah Gambang Semarang atau Tarian
Semarangan yang tidak hanya menampilkan keindahan seni tari, namun juga musik disertai lawak-lawakan dalam setiap tampilannya.
Dalam Tarian Semarangan
atau Gambang Semarang ini menggunakan alat-alat musik seperti kendang dari Jawa
Barat, bonang, kempul, suling, kecrek, gambang, sukong, konghayan, dan
balungan. Gerakan ciri khas dari tarian ini berpusat pada tiga gerakan baku
yang semuanya digerakkan dengan pinggul, yaitu ngeyek, ngondek, dan genjot.
Sedangkan gerakan tangan (lambeyan) sebatas diarah mata.
Tari gambang ini
menggambarkan suasana ceria empat orang penari yang diceritakan sedang
berkumpul dan berbincang-bincang. Tarian ini merupakan tarian yang gerakannya
penuh semangat disertai dengan ekspresi-ekspresi berlebihan dari sang penari.
Goyangan pada pinggullah yang menjadi khas dari tarian ini goyangan pinggul
tersebut apabila diperhatikan membentuk gelombang laut. Laut tersebut
menggambarkan jajaran pantai yang menghiasi kota Semarang. Tarian ini merupakan tarian asli Semarang yang wajib dilestarikan dan terus dikembangkan oleh masyarakat lokal agar tidak hilang dan dapat dikenal masyarakat luar.
Sumber Data
Comments
Post a Comment