MDW : Pentingnya Kelembagaan di Desa Wisata
Struktur
organisasi yang berperan dalam pengembangan desa wisata yakni struktur
organisasi yang dapat mengatur sumber daya dan distribusi manfaat dalam upaya
peningkatan potensi pariwisata serta juga berperan sebagai wadah sekaligus
penggerak dalam memfasilitasi dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam
bidang pariwisata. Struktur organisasi
tersebut meliputi :
Yang perlu
terlibat dalam struktur organisasi diatas yaitu :
·
Tokoh
masyarakat
·
Pengelola
kesenian
·
Pengelola
cinderamata
·
Pengelola
homestay
·
Pengurus
PKK
·
Pemuda
Berjalan atau
tidaknya suatu desa menjadi destinasi wisata dapat dilihat pengelolaan dari
kelembagaan di desa wisata itu sendiri. Desa yang memiliki kelembagaan yang
aktif dan baik, dapat menjadi desa wisata yang sustainable untuk kedepannya,
sedangkan desa wisata dengan kelembagaan yang buruk dapat mengakibatkan desa
tersebut mengalami kemunduran dan bahkan lama kelamaan akan menjadi desa wisata
mati ( tidak berjalan ). Dibawah ini ada 2 contoh desa dengan kualitas
kelembagaannya beserta pengaruhnya, yaitu :
Desa yang
maju : Desa Penglipuran
Di Desa
Penglipuran, kelembagaannya sudah jelas dimana masyarakatnya berkomitmen
membangun desanya dengan konsep tri mandala dan dalam kehidupannya berkomitmen
menjaga keseimbangan hidup untuk mencapai kedamaian berdasarkan konsep tri wita
karana. Dengan ditanamkanya konsep - konsep tersebut, pembangunan desa menjadi
lebih terarah. Pembangunan desa wisata budaya Penglipuran diawali dengan
semangat kelestarian budaya atau konservasi budaya, sehingga dapat menjadi desa
wisata yang sustainable. Pokdarwis dari desa wisata Penglipuran memiliki
program jangka panjang, menengah dan pendek sebagai implementasi dari visi dan
sapta pesona.
Desa yang mengalami
kemunduran : Desa Plajan
Desa Plajan termasuk
salah satu desa yang aktivitas wisatanya tidak berkembang, karena
kelembagaannya kurang jelas, dimana masyarakat yang terlibat sangatlah sedikit,
disisi lain tingkat pendidikan masyarakatnya tergolong kurang baik, masyarakat
kebanyakan merupakan lulusan sekolah dasar dengan tidak memiliki keterampilan
yang mumpuni.
Kelompok :
Laura Citra
Riska Wahyu
Yusuf
Hermawan
Putut
Haryotetuka
Yonila
Kusumarani
Comments
Post a Comment