Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX berada dalam kompleks Kraton Kasultanan Yogyakarta terletak di jantung kota Yogyakarta tepatnya di sebelah selatan alun-alun utara Yogyakarta. Pada mulanya kraton ini digunakan sebagai tempat tinggal raja Kasultanan Yogyakarta dan sebagai pusat pemerintahan. Pada saat ini, sultan tidak lagi tinggal di dalam komplek kraton tetapi tinggal di komplek taman sari. Status kepemimpinan Sultan tidak mutlak seperti tempo dahulu. Sekarang sistem pemerintahan diatur oleh pemerintah pusat. Sultan menjabat sebagai Kepala Daerah Tingkat I.


Sri Sultan Hamengkubuwono IX  adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978 di era Suharto, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Selain itu, Sultan Hamengkubuwono IX pernah menjabat sebagai krtua BPK. Sultan juga berasal dari golongan militer, terlihat pada prestasi pangkat yanng dipajang di Museum Sultan Hamengkubuwono IX. Banyak sekali prestasi yang diraih oleh Sultan Hamengkubuwono IX. Cara memimpin daerah yang berkarisma dan mencintai rakyatnya membuat rakyat nya merasa kehilangan Sultan Hamengkubuwono  IX.


Sultan Hamengku Buwono IX
Pendirian Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX bertujuan untuk mengenang semangat juang dan jasa-jasa beliau dalam memimpin kasultanan Yogyakarta maupun peran beliau dalam kancah sejarah berdirinya Republik Indonesia. Dibangunlah sebuah ruangan disalah satu sudut kraton Yogyakarta yang menyimpan benda-benda peninggalan beliau. 
Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyimpan benda-benda yang pernah dipergunakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selain itu penghargaan-pernghargaan untuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX baik berasal dari Presiden Republik Indonesia maupun penghargaan yang datangnya dari luar negeri. Benda-benda peninggalan beliau diantaranya : yaitu Meja kursi tempat kerja beliau, meja kursi tamu, lencana dan mendali. Selain itu terdapat lukisan dan foto-foto masa kecil, remaja, dan dewasa Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Disalah satu sudut ruangan terdapat tulisan ”Tahta Untuk Rakyat”, ini menunjukkan bahwa beliau seorang raja yang merakyat, sederhana, teguh pendirian, dan penuh tanggungjawab. Tanggungjawab kepada diri sendiri, rakyat, dan Tuhan. Didalam ruang terpisah, ditampilkan pakaian, sepatu, tas dan peralatan lain milik Sri Sultan Hamengku Buwono IX..
Selain benda-benda yang disebutkan diatas juga dipamerkan benda-benda kebesaran keraton Yogyakarta, yaitu  berupa Lambang kerajaan yang selalu dikeluarkan pada upacara-upacara resmi dan selalu menyertai Sultan yang biasa disebut Ampilan Dalem.

Di dalam museum Sultan Hamengkubuwono terdapat berapa bagian tempat yang merupakan tempat peninggalan barang-barang yang digunakan oleh Sultan Hamengkubuwono pada saat itu.
Ruangan pertama berisi tentang barang-barang yang sering digunakan sultan, seperti peralatan berkuda yang digunakan sultan, tempat mkanan seperti sendok dan piring yang digunakan, sultan juga hobi dalam bidang fotografi sehingga banyak kamera yang dipajang di dalam museum, baju jawa yang digunakan sultan dalam acara tertentu.
Ruangan kedua berisi tentang peralatan yang digunakan pada saat penobatan Sultan Hamengkubuwono IX sebagai raja, kursi yabg digunakan, alas kaki, serta peralatan lainnya, pada ruang ini juga berisi tentang prestasi yang diraih sultan selama hidupnya,
Ruangan ketiga dan ke empat berisi barang-barang un ik yang dimiliki oleh sultan, seperti tempat buah yang terbuat dari krisatal putih, tempat lampu, guji, jam dinding, serta kursi dnmeja yang digunakan sultan, banyak sekali barang-barang koleksi yang dimiliki oleh sultan.
Selain itu terdapat ruangan berisi tentang lukisan-lukisan anak dan istri dari sultan hamengkubuwono V. Banyak sekali lukisan yang dilukis di setiap sudut ruanagan. Serta ada lukisan lukisan 3 dimensi yang di lukis oleh Raden Fattah.
Di dalam museum juga terdapat museum batik, batik yang digunakan oleh sultan dan batik yang digunakan pada ssat acara penting lainnya.
Di dalam Museum terdapat banyak abdi dalem, namun ketika saya berbincang dengan salah satu abdi dalam yang berada di sana. Sekarang namanya bukan abdi dalam tetapi abdi budaya. Yaitu mengabdi untuk melestarikan dan menjaga budaya Jawa. Mereka juga dibayar oleh pemerintah mrelalui bank BPD. Junlah abdi budaya sanagt banyak, memakai pakaian jawa dan yang perempuan memakai kemben serta gelungan. selain menjadi abdi budaya mereka juga memiliki pkerjaan yang lain sehingga mereka menjadi abdi budaya setelah mereka melakukan pekerjaannya. Ada jdwal yang telah ditentuka. Dan untuk menjadi abdi budaya ternyata juga ada seleksinya. Salah satu abdi budaya berkata bahwa “abdi dlam tetap akan menyiapkan makan siang untuk Sultan meskipun sultan tidak berada dalam Kraton”. Karena itu merupakan bentuk pengabdian mereka kepada sultan. 
Sultan Hamengjubuwono X sanagt jarang berkunjung ke Museum, beliau hanya datang jika ada kepentingan saja. Begitupun dengan istrinya. 

                           


                        

Comments

Popular posts from this blog

Kesenian Indonesia : Wayang Antareja dan Sifat Saya

Proses Pergeseran Benua

Gambang Semarang