Museum UGM : Museum Penuh Perjuangan dan Kenangan

Sejarah berdirinya UGM berkaitan erat dengan sejarah Indonesia, sehingga universitas ini memiliki banyak sekali bukti sejarah penting yang juga merupakan koleksi milik negara. Untuk menjaga keutuhan dari bukti-bukti sejarah tersebut, UGM pun mendirikan museum. Tidak hanya itu, keberadaan museum ini dapat dijadikan pula sebagai sumber ilmu bagi masyarakat dan tempat pariwisata. Kita juga bisa mendapatkan pelajaran dan pengalaman tentang bagaimana awal mula sejarah UGM berdiri sampai sekarang. Lokasi museum ini berada di rumah dinas Bulaksumur D6 dan D7. Bangunan yang digunakan untuk Museum UGM adalah rumah dari Iman Soetiknjo yang merupakan paman tiri dari Barrack Obama. Museum ini bangunannya berbentuk rumah kuno khas Jawa dan juga lokasinya yang strategis, yaitu berada di kompleks universitas. Museum UGM menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk mentransformasikan jati diri UGM sebagai universitas perjuangan, kebangsaan, kebudayaan, dan berdasarkan Pancasila. 

Isi dari Museum UGM juga tidak kalah unik dengan museum-museum yang lain. Ada mesin tik Ki Hajar Dewantara, radio kuno, meja kerja Iman Soetiknjo, kursi dan alat-alat awal perkuliahan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, hasil karya dosen dan mahasiswa UGM, serta barang-barang lainnya. Yang paling menarik di museum ini adalah Ruang Barry, Barrack Obama kecil. Di dalam ruangan tersebut terdapat tempat tidur yang pernah digunakan Obama. Pada waktu libur panjang puasa tahun 1967 sampai 1969, Barrack Obama, yang merupakan Presiden Amerika Serikat saat ini, sering berkunjung ke Yogyakarta dan menginap di rumah Iman Soetiknjo, paman tirinya.

Tokoh-tokoh akademis dari UGM lainnya juga ada. Termasuk barisan nama-nama rektor sejak yang pertama hingga terbaru. Sayangnya, tidak banyak yang tahu, bahwa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memiliki museum dengan koleksinya yang kebanyakan cukup langka. Ada lima ruangan tempat koleksi, yaitu :

  Di ruang pertama, terpampang sejarah awal berdirinya UGM seiring perkembangan politik di Nusantara. Diawali pada 1943, dengan berdirinya Sekolah Bagian Ilmu Kedokteran Gigi di Surabaya yang dibentuk Jepang, tepatnya 1 April 1943. Sekolah itu merupakan cabang “Ika Daigaku” di Jakarta. Bersamaan dengan itu, di dunia politik pada 3 Oktober 1943 terjadi pembentukan PETA. Hingga sejarah peresmian Gedung Pusat UGM oleh Presiden Ir Soekarno pada 19 Desember 1959.

    Ruang kedua, menonjolkan koleksi milik Prof Dr Sardjito. Boleh dikatakan ruangan ini khusus untuk mengingatkan kepada rektor pertama UGM itu. Di ruangan ini ada koleksi meja, kursi, mesin ketik, dan foto-foto Prof Dr Sardjito. Ada pula sejarah penemuan obat tradisional oleh Sardjito yang kemudian diberi label Calcusol, sebagai obat peluruh batu ginjal. Nama rektor ini juga telah diabadikan untuk nama rumah sakit terbesar di Yogyakarta, yang juga berada di lingkungan Bulaksumur.  

   Memasuki ruangan ketiga, ada berbagai koleksi berupa foto maupun koleksi pribadi beberapa tokoh penting UGM. Seperti Hardjoso Prodjo Pangarso, Teuku Jakob, dan Sukamto. Juga koleksi Nalareksa (Alat Perekam O2 dan CO2), Panji dan Logo UGM. Ternyata Logo UGM terinspirasi dari relief Surya Majapahit.

   Sementara, ruangan ke-4 dan ke-5, dipamerkan koleksi alat penemuan Prof Herman Johanes (Rektor UGM ke-2) berupa tungku hemat energi dan beberapa koleksi pribadinya. Ada pula sejarah tokoh-tokoh penting lainnya yang punya peran penting dalam sejarah UGM. Seperti Ki Mangunsarkoro, HB IX, dan Ki Hadjar Dewantara.

Museum UGM cukup bagus dan menarik untuk dikunjungi, banyak manfaat yang bisa kita dapat dari museum ini, selain mendapatkan sebuah pembelajaran baru, kita dapat mengenal para rektor UGM hingga saat ini. Hal yang menarik dari museum ini menurut saya adalah ruangan Barack Obama dan peninggalan mobil tua dari Imam Soetiknjo. Museum dengan gaya rumah kuno nan asri dan teduh, mengingatkan kita pada suasana tempo dulu. Di belakang museum juga terdapat kolam ikan dan tempat duduk untuk melepaskan penat kita ketika lelah berkeliling museum. Museum ini seharusnya menjadi agenda wajib dikunjungi oleh mahasiswa UGM, agar mereka bukan hanya mengenal UGM yang saat ini, namun dapat juga mengenal sejarah dan perjuangan universitas kita yang tercinta ini.

Sumber Data

Sejarah Museum UGM 

MUSEUM UGM 

Museum UGM: Siap Menjadi Inspirasi bagi Masa Depan Bangsa Indonesia